PSB | Jakarta–Dalam menjalankan tugasnya, seorang satpam seringkali dihadapkan pada situasi yang menantang, termasuk menghadapi ancaman kekerasan dari orang-orang di sekitarnya.
Aniaya terhadap satpam bukanlah hal baru, melainkan sering terjadi, kejadian terakhir pengeroyokan salah satu anggota ormas terhadap Satpam yang berjaga di perkantoran yang ada di Tasikmalaya.
Satpam merupakan salah satu elemen penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kerjanya, seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, atau kompleks perumahan. Mereka bertanggung jawab untuk mengamankan area tersebut dari potensi ancaman baik dari dalam maupun luar. Namun, seringkali mereka dihadapkan pada situasi yang berpotensi berbahaya, termasuk tindak kekerasan.
Tindak kekerasan merupakan ancaman yang serius bagi satpam. Mereka dapat dihadapkan pada berbagai situasi yang melibatkan kekerasan fisik, seperti serangan menggunakan senjata tajam atau senjata api. Ancaman tersebut bisa datang dari penjahat, pelaku terorisme, atau individu yang tidak puas dengan kebijakan keamanan yang diterapkan. Oleh karena itu, seorang satpam harus siap untuk menghadapi ancaman ini dengan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang tepat.
Apa yang Harus Dilakukan Satpam Menghadapi Potensi Aniaya?
1. Mempersiapkan Diri
Sebagai seorang satpam, persiapan fisik dan mental sangat penting. Melalui pelatihan dan pendidikan yang memadai, satpam akan memiliki pengetahuan tentang taktik dan teknik bertahan yang efektif. Selain itu, mereka juga harus menjaga kondisi fisik agar tetap baik, sehingga dapat menghadapi situasi yang memerlukan kekuatan dan ketahanan.
2. Mengenali Potensi Bahaya
Satpam harus mampu mengenali tanda-tanda potensi bahaya dan mengantisipasinya sebelum terjadi. Mereka harus mampu membaca situasi, mengamati perilaku individu yang mencurigakan, serta mengenali pola-pola kegiatan yang mencurigakan. Dengan demikian, mereka dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
3. Menghindari Konfrontasi Langsung
Dalam situasi yang berpotensi kekerasan, seorang satpam harus menghindari konfrontasi langsung jika memungkinkan. Prioritas utama adalah menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain yang berada di sekitarnya. Bila memungkinkan, satpam harus mencoba untuk menghindar tanpa menimbulkan kekerasan lebih lanjut.
4. Menggunakan Teknik Penangkapan yang Tepat
Jika konfrontasi tidak bisa dihindari, satpam harus menggunakan teknik penangkapan yang tepat untuk melumpuhkan atau mengendalikan pelaku kekerasan. Teknik ini meliputi pegangan tangan, pegangan lengan, atau teknik beladiri yang dipelajari dalam pelatihan. Penting bagi satpam untuk melaksanakan tindakan ini dengan hati-hati, menghindari melukai diri sendiri atau orang lain yang tidak terlibat.
5. Melaporkan Kejadian ke Kepolisian
Setelah menghadapi tindak kekerasan, satpam harus segera melaporkan kejadian tersebut kepada atasan atau pihak yang berwenang dalam hal ini kepolisian setempat. Laporan ini sangat penting untuk mengumpulkan bukti dan mengambil tindakan yang tepat terhadap pelaku kekerasan. Melalui laporan yang akurat dan terperinci, proses penegakan hukum dapat berjalan dengan baik. []
Sumber : jurnalsecurity