PSB | Tangerang–Asosiasi profesi satpam Indonesia (APSI) menggelar musyawarah nasional dan seminar security nasional di Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (1/11/2023).
Dalam paparannya, Ketua Umum APSI Azis Said mengatakan dalam musyawarah nasional membahas terkait perbaikan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, mengubah organisasi dan membuat rencana kerja lima tahun ke depan.
Kata Azis, organisasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. “Jadi sekarang satpam itu sudah profesi. Jika sudah jadi profesi, artinya harus ada sertifikasi profesi oleh lembaga sertifikasi profesi,” katanya.
Untuk itu, akan ada bidang baru untuk membawahi hal tersebut. Azis menegaskan, secara periodikal profesi satpam harus terus diuji.
“Harus ada uji kompetensi, sehingga mereka (satpam) harus mengupdate pengetahuan dan skillnya sesuai kebutuhan sekarang,” ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga membahas strategi pengamanan informasi dan logistik dengan pelayanan unggul di era smart society. Strategi tersebut ditujukan untuk menambah pengetahuan pengelola satpam.
Kata Azis, banyak kejahatan yang terjadi dengan pesatnya teknologi, dan kejahatan di bidang distribusi logistik. Untuk itu, perlu peningkatan pelayanan.
“Dengan kemajuan teknologi, ekspektasi dari pengguna jasa perbankan dan distribusi logistik meningkat, sehingga pelayanan harus meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen APSI, Djarot Soepriyanto menerangkan kebutuhan satpam saat ini mulai meningkat di Indonesia usai pandemi Covid-19 berakhir.
Permintaan satpam begitu besar di bidang perbankan, pabrik atau manufacturing. “Satpam sekarang juga sudah jadi profesi. Seiring dengan itu, tentunya kesejahteraan akan ditingkatkan,” tuturnya. []