PSB | Jakarta–PT Panglima Siaga Bangsa (PSB) sukses menyelenggarakan pendidikan dan latihan satpam kualifikasi Gada Utama Angkatan ke-31 yang diikuti oleh 48 peserta dari berbagai perusahaan di Indonesia. Acara ditutup oleh Dirbinpotmas Korbimas Baharkam Polri Brigjen Pol. Edy Murbowo, SIK, M.Si di Hotel Royal Palm Jakarta Barat, Jumat (10/11/2023).
Kegiatan Gada Utama ini juga disupport oleh PT Insani Astha Cendekia (IAC) dan Graha Yutaka Muda (Gada-86). Direktur Utama PSB Drs. H Ardi Rudanto, MBA, Direktur Utama IAC Wagiyanto, dan Direktur Utama Gada 86 Rudi Nursoleh.
Dalam sambutannya, Dirbinpotmas Korbimas Baharkam Polri Brigjen Pol. Edy Murbowo, SIK, M.Si mengucapkan terima kasih kepada pimpinan PT Panglima Siaga Bangsa selaku penyelenggara pelatihan satuan pengamanan kualifikasi Gada Utama, karena melalui pelatihan ini maka kompetensi security manager sebagai pengemban amanah pendelegasian tugas fungsi kepolisian terbatas dapat mempertanggung jawabkan keberadaan, fungsi dan peranannya.
“Polri menyadari dalam pemeliharaan kamtibmas tidak bisa dilakukan sendiri, sumber daya yang dimiliki oleh Polri sangat terbatas jika dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi, kehadiran satpam sebagai salah satu bentuk pam swakarsa telah diatur dalam pasal 3 ayat (1) undang undang nomor 2 tahun 2002 tentang polri,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebagai upaya pemuliaan profesi satpam, Polri juga mengeluarkan peraturan kepolisian nomor 4 tahun 2020 tentang pam swakarsa yang mengatur penjabaran tugas pengamanan di lingkungan kerjanya sebagai suatu profesi yang memiliki landasan hukum.
Satuan pengamanan sebagai profesi tentunya dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan pengetahun, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan melalui keputusan menteri tenaga kerja nomor 259 tahun 2018 tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional Indonesia kategori aktifitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan golongan pokok aktifitas keamanan dan penyelidikan bidang jasa satuan pengamanan.
Dalam standar tersebut telah ditetapkan unit kompetensi sebagai pedoman kerja satuan pengamnan kualifikasi Gada Utama meliputi 7 (tujuh) unit kompetensi, yaitu :
- Menentukan tingkat risiko keamanan area kerja
- Menentukan tingkat kerawanan area kerja
- Menyusun rencana pengamanan
- Menyusun standar operasional prosedur
- Melaksanakan manajemen tanggap darurat
- Menangani konflik di lingkungan kerja, dan
- Menyusun desain simulasi pengamanan ke tujuh unit kompetensi tersebut telah diimplementasikan dalam kurikulum pelatihan satpam sesuai keputusan kapolri nomor 54 tahun 2023 tentang kurikulum pelatihan satpam kualifikasi gada pratama, gada madya dan gada utama, sehingga hasil pelatihan sudah sesuai dengan standar kompetensi kerja yang ditetapkan.
Tuntutan dan tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks khususnya menjelang pesta demokrasi yaitu pelaksanaan pemilihan umum, akan muncul berbagai ancaman dan gangguan yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kondisi keamanan di lingkungan kerja para peserta. “Untuk itu lakukanlah identifikasi risiko yang mungkin akan terjadi menjelang pemilihan umum dengan baik, sehingga mampu mengambil tindakan mitigasi yang tepat, untuk mengurangi terjadinya kerugian yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Suasana pemilihan umum yang dilaksanakan secara serentak, akan banyak menimbulkan berbagai ancaman, baik dari aspek teknis maupun regulasi seperti potensi konflik masyarakat akar rumput, yang merupakan efek dari faksionalisasi pilihan politik, serangan siber yang akan lebih panas dari pemilu sebelumnya, adanya ancaman propaganda di ruang media sosial seperti penyebaran berita palsu (fake news, atau hoaks) yang tujuannya menyebar kebencian dan kampanye hitam, ancaman dalam kluster ideologi yang meliputi radikalisme, terorisme hingga separatisme serta ancaman yang disebabkan oleh efek dari perkembangan atau dinamika di kawasan maupun global.
Sebagai petugas yang mengemban fungsi kepolisian terbatas, tentunya para satuan pengamanan yang memiliki kemampuan managerial harus mampu mengidentifikasi berbagai ancaman tersebut, agar mampu mengantisipasinya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelaku usaha, sehingga investasi akan berkembang dan menciptakan kesejahteraan bersama, perkembangan ekonomi yang terus melaju untuk menuju indonesia maju.