PSB | Bandung– Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kerja, peran satuan pengamanan atau satpam tidak bisa dianggap remeh. Seiring dengan peningkatan jumlah personel satpam, muncul kebutuhan akan perlindungan hukum, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan profesionalisme.
Hal itu melatarbelakangi kehadiran Asosiasi Profesi Satpam Indonesia (APSI) sebagai wadah bagi satpam untuk mendapatkan perlindungan hukum dan peningkatan kesejahteraan mereka. Ketua Dewan Pengurus Pusat APSI Azis Said mengatakan satpam telah mengalami transformasi.
“Sesuai dengan Peraturan Kepolisian Nomor 4 Tahun 2020, satpam telah mengalami transformasi. Sekarang, satpam diakui sebagai profesi pekerjaan yang memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus. Disinilah peran APSI sebagai wadah satpam untuk berkomunikasi, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan satpam.” ungkapnya seperti dilansir detikJabar dalam acara pelantikan Dewan Pimpinan Cabang APSI kota dan kabupaten se-Jabar, Jumat (13/10/23).
Acara pelantikan Dewan Pimpinan Cabang APSI kota dan kabupaten se-Jabar menjadi momentum penting dalam mengakomodasi kebutuhan satpam yang semakin meningkat, khususnya di Jabar. Kini, satpam telah diakui sebagai profesi yang harus dinaungi oleh organisasi. Mereka juga harus mematuhi kode etik dan melewati ujian kompetensi. APSI, sebagai mitra dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), memainkan peran penting dalam meningkatkan profesionalitas satpam dalam mengembangkan karir mereka.
Dalam acara tersebut, Anton Charliyan selaku Ketua Penasihat DPD APSI Jabar menyatakan, APSI memiliki program unggulan yaitu memberikan penghargaan atau reward bagi satpam yang berprestasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi para satpam dalam melaksanakan tugas dengan baik.
“Jangankan satpam, bahkan masyarakat yang berkontribusi terhadap keamanan juga layak diberikan reward.” ucapnya.
Saat ini, banyak aksi heroik yang telah dilakukan oleh satpam dan patut mendapatkan penghargaan. Mulai dari satpam yang berhasil mencegah aksi pencurian motor hingga menggagalkan aksi teror di salah satu bank di Kabupaten Majalengka.
Anton juga memiliki harapan besar terhadap masa depan satpam dan APSI di Jabar. Ia berharap APSI dapat menghimpun, mengorganisir, dan menguatkan satuan-satuan profesi agar mereka dapat berprofesi secara maksimal sesuai dengan kode etik yang berlaku.
Mengingat Jabar merupakan salah satu pusat industri terbesar di Indonesia, jumlah satpam di wilayah ini juga sangat besar. Oleh karena itu, organisasi yang kuat dan terstruktur menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja. Tentunya untuk menghasilkan satpam-satpam berprestasi lainnya.
Sementara itu, Ketua DPD APSI Jabar Agus Hamza juga menyoroti salah satu isu utama terkait profesi satpam, yakni bagaimana meningkatkan profesionalisme dan mendapatkan pengakuan yang lebih besar. Dengan semakin terbukanya ruang pengakuan dan apresiasi terhadap profesi satpam, diharapkan ke depannya satpam akan semakin terdorong untuk memberikan kontribusi terbaik mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja.
“Maka dari itu, mari kita terus memberikan dukungan dan apresiasi kepada para satpam, serta mendukung inisiatif APSI dalam meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan mereka. Lebih dari sekadar penjaga, satpam adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan lingkungan, dan keamanan kita semua adalah prioritas bersama,” katanya.[fr]